Kamis, 16 November 2017

konstanta geografi dan demografi indonesia

MAKALAH LK II
KONSTANTA GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI INDONESIA
(MELIHAT BONUS DMOGRAFI DARI BEBERAPA ASPEK)




DISUSUN OLEH:
ELAN NOPRIADI

KOMISARIAT WALISONGO
CABANG SALATIGA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Letak astronomis Indonesia adalah 6o LU (Lintang Utara) – 11o LS (Lintang Selatan) dan antara 95o BT (Bujur Timur) – 141o BT (Bujur Timur). Melihat dari letak astronomis Indonesia, Indonesia termasuk derah yang unik, yang mana terletak didaerah teropis. Yang membuatnya unik adalah dimana matahari selalu menyinari daerah tersebut sepanjang tahun. Pada daerah tropis hanya terjadi dua musim yakni musim kemarau dan musim hujan. Pengaruh dari kawasan tropis ialah melimpahnya sumber daya alam, maka dari itu banyaknya spesies tumbuhan maupun hewan di kawasan tropis termasuk Indonesia. Terlebih lagi negara Indonesia merupakan kumpulan gugusan pulau sehingga terdapatnya beraneka ragam tumbuhan dan hewan yang tidak terdapat dinegara lain. Ada beberapa lagi keistimewaan negara Indonesia yang dimilikinya yakni memiliki tiga daerah waktu. Tiga daerah waktu tersebut dinamakan Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Barat (WIB).
Setelah mengetahui Indonesia termasuk kedalam daerah tropis yang kaya akan sumber daya alam, sumber daya alam tersebut dibagi menjadi darat dan laut. Dibawah laut, Indonesia tidak hanya memiliki satu atau dua spesies melainkan jutaan spesies. Contoh dari spesies bawah laut yaitu Ikan, Trumbu karang dan tumbuhan serta masih banyak lagi. Setelah melirik sumber daya alam bawah laut, kita meninjau yang ada didarat. Sumber daya alam didarat juga tak sedikit, bukan hanya tumbuhan dan hewan melaikan juga bahan pertambangan. Contoh sumber daya alam berkaitan dengan pertambangan ialah emas di papua, batu bara di sumatera selatan, batu kapur di jawa tengan dan masih banyak lagi diberbagai daerah-daerah lainnya.Bukan hanya sumber daya alam yang melimpah, akan tetapi Indonesia juga memiliki beraneka ragam kebudayaan. Begitu banyaknya budaya di Indonesia, dapat dilihat dari banyaknya daerah d Indonesia. Mengapa demikian, karena di setiap daerah yang berada di Indonesia memiliki budaya yang berbeda. Sampai sekarang, kebudayaan di Indonesia masih di pertahankan walaupun sudah banyak kebudayaan baru yang masuk di Indonesia. Contoh dari kebudayaan baru tersebut adalah sistem politik yang mana Indonesia menganut sistem demokrasi bukan lagi sistem kerajaan pada masa sebelum penjajahan atau masa kerajaan. Setelah melihat kebudayaan baru yang masuk ke Indonesia, terdapat beberapa dampak yang dialami Indonesia baik dampak positif maupun dampak negatif. Contoh dampak positif dan negatifnya adalah: budaya teknologi yang masuk ke Indonesia yang  berdampak baik untuk memudahkan berbagai aktifitas kehidupan masyarakat akat tetapi dampak yang tidak diinginkan adalah masyarakat ketergantungan dengan teknologo tersebut.
Setelah membahas tentang kondisi yang ada di Indonesia baik kondosi geografi, sumber daya maupun kebudayaan, maka pembicaraan selanjutnya yakni tentang bonus demografi.
Berbicara tentang “bonus demografi” memang sudah mewabah di tanah air. Menurut pendapat para ahli, bonus demografi ini diperkirakan akan terjadi pada angkatan 2025 dengan ditandai peningkatan jumlah angkatan kerja muda produktif. Data statistik menunjukkan, sekarang 100 orang penduduk usia produktif menanggung 51 penduduk tidak produktif. Yang dimaksud penduduk usia produktif adalah orang dengan usia antara 15-64 tahun. Di masa yang akan datang, menurut BKKBN, dengan pengmbahan penduduk pada 2020 dan 2030 mendatang, angka ini akan meningkat jadi 100 orang hanya menanggung 44 orang.[1]
Dari data tersebut bahawa perubahan cukup signifikan besar untuk penduduk usia produktif yang menanggung usia tidak produktif yakni berkisar 11 orang. Dari perubahan tersebut dapat diartikan bahwa usia produktif dua kali lebih banyak bahkan lebih dari usia tidak produktif.
Perubahan struktur umur penduduk usia kerja ini secara teoritis memiliki hubungan yang positif terhadap  peningkatan pendapatan per kapita.pendapatan perkapita yang masih memadai untuk kita gunakan sebagai tolak ukur kesejahteraan Negara. Semakin tinggi pendapatan per kapita Negara, akan semakin sejahtera Negara tersebut.[1]
Perubahan ini bukan hanya gambaran, melainkan acuan untuk terus melakukan perkembangan dan kemajuan untuk meningkatkan produktifitas serta dapat memajukan bangsa Indonesia. Oleh karena itu generasi mendatang seharusnya dapat memanfaatkan dan juga harus mengoptimalkan kemampuan serta skil yang mereka miliki. Apabila generasi mendatang dapat mengoptimalkan kemampuan serta skil yang mereka miliki maka hasilnya akan berdapak kepada Negara yakni kemajuan yang sangat pesat untuk Negara terutama di bagian pendapatan per kapita.
Generasi mendatang bisa dikatakan generasi emas. Mengapa demikian, itu dikarenakkan peluang mereka untuk memajukan Negara sangatlah besar.  Akan tetapi, ini juga dapat mengacam Negara apabila para usia produktif generasi mendatang tidak mengabdikan diri mereka untuk Negara melainkan untuk Negara lain.
Peluang tersebut juga akan sia-sia apabila kualitas, kuantitas serta kemampuan sumber daya manusianya kurang. Serta ini juga menjadi ancaman terbesar bagi Negara apabila sumber daya manusianya tidak memenuhi kriteria. Generasi mendatang haruslah memiliki potensi sehingga peluang tersebut tidaklah sia-sia. Tapi itu bukan hanya berlaku untuk generasi mendatang melainkan generasi sekarang yang akan memulainya atau generasi pembukaan untuk generasi mendatang yang disebut generasi emas.
Negara Indonesia masih memiliki PR yang sampai sekarang masih berlanjut. Yakni, masalah pendidikan yang terdapat di beberapa daerah yang jauh dari pusat kota. Hal ini menunjukkan bahwa generasi sekarang harus memikirkan tentang pemerataan pendidikan diseluruh wilayah Indonesia. Jika masalah tersebut tak terselesaikan, sama saja tak ada perubahan yang terjadi pada usia produktif yang menanggung usia tidak produktif.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah yang dimaksud bonus demografi?
2.      Bagaimana kondisi sumber daya alam dan sumber daya manusia di Negara Indonesia?
3.      Bagaimana peran bonus demografi dalam menyongsong peradaban bangsa Indonesia?

C.     TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
1.      Agar dapat mengetahiu secara terperinci makna dari bonus demografi.
2.      Agar kita mengetahiu kondisi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di Negara Indonesia.
3.      Agar dapat mengetahui peran apa saja yang terdapat dalam bonus demografi dalam peradaban bangsa Indonesia.













BAB II
PENBAHASAN
A.    BONUS DEMOGRAFI
1.      Pandangan Bonus Demografi Terhadap Indonesia
Bonus demografi dapat diartikan sebagai peluang kesempatan yang timbul akibat menurunnya tingkat kelahiran dan perubahan dalam struktur umur penduduk dengan jumlah angkatan kerja (15-64 tahun) yang lebih banyak dibandingkan dengan masyarakat nonproduktif. Bonus demografi ini menjadi pijakan penting karena banyak menjelaskan vitalnya peran pemuda dalam menopang masa depan Indonesia. Pemuda merupakan elemen utama dari angkatan kerja yang antinya diproyeksikan sebagai tulang punggung peningkatan kualitas kesehjateraan masyarakat.[2]
Jika dilihat kondisi bangsa Indonesia saat ini, pemahaman akan bonus demografi sedikit terlambat. Hal itu dikarenakan indonesia sudah memasuki masa bonus demografi sekitar tahun 2012, bangsa Indonesia baru memahami 2 tahun setelahnya. Walaupun sedikit terlambat memahami hal tersebut, bangsa Indonesia sudah menyiapkan para generasi mudanya untuk menopang dalam bonus demografi. Contoh persiapan bangsa Indonesia adalah dibidang pendidikan, yang mewajibkan 12 tahun sekolah bahkan sekarang hingga mewajibkan ke Universitas.
Sangat disayangkan, walaupun bonus demografi yang membawa angin segar kepada bangsa Indonesia tidak dapat dinikmati diseluruh wilayahnya atau bisa dikatakan penyebaran bonus demografi pada bangsa Indonesia menyebar secara tidak merata. Pengaruh dari kasus tersebut menimbulkan ketertinggalan pada daerah yang tidak menikmati bonus demografi, dan juga hal tersebut juga mengakibatkan perubahan pada penghasilan daerahnya.
Para pemikir bangsa Indonesia tidak menyepelekan tidak meratanya akan bonus demografi tersebut, mereka menemukan cara menanggulaninya. Cara tersebut cukuplah untuk meratakan bonus demografi yang dinikmati bangsa Indonesia, cara itu adalah dengan menyebar angkatan kerja/usia produktif kedaerah yang tidak menikmati bonus demografi.
Setelah menapaki suatu masalah dan menyelesaikannya, masalah baru muncul mengenai bonus demografi. Pada alwalnya penyebaran bonus demografi tidak merata di Indonesia dan ditanggulani dengan cara menyebarangkatan kerja/usia produktif kedaerah yang tidak menikmati bonus demografi, nah masalah setelah itu adalah bahwa tidak semua angkatan kerja/usia produktif mau kedaerah yang tidak mencicipi bonus demografi walaupun sudah dihasut dengan gaji yang cukup mengiyurkan. Alasan para angkatan kerja/usia produktif mengenai tidak mau ditempatkan ke daerah yang tidak mencicipi bonus demografi sangatlah berbeda-beda, dari hal tersebut membuat cukup rumit untuk meratakan bonus demografi di Indonesia. Maka dari itu, bukan haya pemikir bangsa yang memikirkan cara agar pemerataan bonus demografi di Indonesia dapat adil melainkan kita semua penghuni di tanah Indonesia.

2.      Dampak Bonus Demografi
Bonus demografi sangat berdampak baik bagi bangsa Indonesia apabila dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, mengapa dapat dikatakan demikian? Itu dikarenakkan bonus demografi dapat meningkatkan penghasilan/pendapatan negara. Apalagi bila usia produktif memiliki potensi ataupun skil yang bagus, maka sudah tidak dapat dipungkiri penghasilan/pendapatan negara dapat lebih tinggi dari tahun-tahun kebelakang.
      Karena kekayaan alam Indonesia yang melimpah, maka Negara Indonesia sangatlah untung dengan adanya bonus demografi. Mengapa demikian, karena usia produktif yang banyak juga diimbangi kekayaan alam yang banyak, otomatis menghasilkan bahan yang banyak dan juga keuntungan yang banyak. Apalagi jika memaksimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusianya, sudah jelas Indonesia mendapatkan manfaat yang luar biasa dari bonus demogarfi.
      Bonus demografi juga berdampak pada masyaraka Indonesia, yakni mudahnya mencari pekerjaan apabila memiliki skil dan potensi yang memadai. Itu juga berdampak buruk bagi masyarakat yang kurang skil dan bakat, mereka akan susah mencari pekerjaan ataupun peluang usaha. Bonus demografi ini menjadi suatu pukulan bagi para masyarakat yang kurang handal dalam mencari penghasilan, itu dikarenakan persaingan sangat ketat. Walaupun sember daya alam di Indonesia melimpah, bukan berarti masyarakat indonesia bebas dari kata pengangguran.
      Dapak yang paling serius pada masa ini adalah masuknya investor-investor asing yang merusak segala aspek, saat investor asing tersebut terjadi banyak konflik. Tapi yang anehnya konflik yang terjadi bukan para investor ke masyarakat atau ke pemerintah, akan tetapi yang terjadi konflik adalah para pemerintang dengan masyarakat. Hal tesebut dapat terjadi karena para investor sudah menghasut masyarakat guna untuk menolak pemerintah melakukan tindakan, dan menghasut masyarakat untuk mengiyakan para investor asing melakukan berbagai hal. Dampak inilahyang paling buruk saat bonus demografi datang menghampiri suatu negara.

B.     KONDISI BANGSA INDONESIA
1.      Sumber Daya Alam
Sumber daya Alam itu ialah sesuatu yang muncul/tumbuh secara Alami dimana sesuatu tersebut mempunyai Nilai yang tinggi dan sangat Berguna. Seperti yang telah desebutkan dipendahuluan Negara Republik Indonesia adalah Negara yang kaya akan Sumber Daya Alamnya, itu dikarenakkan letak geografisnya. Sumber daya alam Indonesia sangatlah banyak dan beragam seperti bawah lautnya, Pertambangan, Keragaman Flora dan Faunanya.
Sumber daya alam di Indonesia memiliki banyak manfaat disetiap sumber daya alam yang ada seperti pada pertambangan, pertambangan di Indonesia beraneka ragam contohnya tambang emas yang bermanfaat untuk perhiasan, tambang minyak yang berguna untuk bahan bakar serta masih banyak kekayaan alam lainnya.
Tapi, dibalik sumber daya alam yang melimpah itu tidak di imbangi dengan Sumber Daya Manusianya. Masyarakat indonesia hanya mengambil kekayaan alam yang ada akan tetapi tidak dapat mengolahnya seperti tumbuhan karet. Masyarakat Indonesia hanya menjual karet mentahnya, itu dikarenakkan tidak bisanya mengolah karet tersebut. Dari keadaan tersebut membuka peluang bagi para investor asing yang memanfaatkan keadaan. Para investor asing memanfaatkan kekayaan alam di Indonesia dengan cara membeli bahan mentah ataupun membeli lahan dari para penduduk Indonesia dan mengolahnya menjadi bahan jadi yang kemudian dilepaskan kembali ke Indonesia. Dari hal tersebut para investor meraup keuntungan yang sangat melimpah ruah, serta para investor tersebut tidak peduli terhadap lingkungan yang mereka gunakan. Para investor tersebut hanya mengambil keuntungan dari alam tanpa melihat dampak buruk dari alam tersebut.
Kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat dari tidak ada perawatan terhadap lahan yang diambil manfaatnya itu menimbulkan dampak yang cukup besar. Dampak tersebut seperti halnya pada pertambangan batu kapur, dampak dari hal itu lahan yang sudah menjadi pertambangan menjadi tandus dan tidak dapat ditanami tumbuhan lagi sehingga tidak adanya resapan air. Jika sudah tidak ada resapan air bencana minimal yang terjadi adalah banjir, akan tetapi jika di dataran tinggi longsor pasti terjadi. Itu baru dampak yang pasti muncul belum yang lainnya.
Sangat banyak kerugian negara apabila kerusakan dari para investor asing tersebut terus dibiarkan. Maka dari itu, sumber daya manusia harus ditingkatkan dengan berbagai cara agar para investor tersebut tidak dapat lagi masuk untuk mengambil kekayaan yang ada di Indonesia. Jika masyaraka Indonesia sendiri yang mengambil dan mengolah kekayaan yang ada di Indonesia, sudah pasti merawat lingkungan yang telah dimanfaatkan sumber daya alamnya. Jika perawatan lingkungan dilakukan,  kecil kemungkinannya untuk terjadi bencana yang ada.

2.      Sumber Daya Manusia
Kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu parlementer dalam meningkatkan kemajuan kehidupan di berbagai aspek. Manusia yang berkualitas memiliki potensi yang lebih besar untuk diajak bersama-sama membangun kehidupan yang lebih baik dan bermutu. Sementara sumber daya manusia yang kurang bermutu, tentu saja sulit untuk diajak untuk bersama-sama mewujudkan idealitas kehidupan yang lebih baik. Kualitas sumber daya manusia mempengaruhi terhadap sikap, mentalitas, pandangan hidup, dan segala yang berkaitan dengan diri, lingkungan, masyarakat, dan seluruh aspek kehidupan. Meningkatkan kualitas kehidupan antar umat beragama juga tidak bisa mengabaikan terhadap peran penting peningkatan kualitas manusianya.[3]
Kualitas sumber daya manusia di Negara Indonesia meniali dari berbagai aspek, banyak yang kurang berkompeten. Mengapa bisa dikatakan demikian, dilihat dari aspek pendidikan banyak anak-anak umur dibawah 17 tahun tidak sekolah. Dilihat pada kutipan diatas yang menerangkan “Manusia yang berkualitas memiliki potensi yang lebih besar untuk diajak bersama-sama membangun kehidupan yang lebih baik dan bermutu”, maka sumber daya manusia di Indonesia kurang berkualitas yang menghasilkan dampak tidak bisa membangun kehidupan yang lebih baik dan bermutu.
Dalam era sekarang, kejadian anak putus sekolah itu bisa dianggap hal biasa. Melihat dari peningkatan biaya untuk menempuh pendidikan tidaklah murah, bukan hanya dilihat dari biaya juga dilihat ada tidaknya lembaga pendidikan disuatu daerah.
Jika anak yang putus sekolah terus berkelanjutan, ini membuat ancaman bagi Negara Indonesia. Mengapa demikian, itu dikarenakkan saat anak tersebut memasuki usia produktif, anak tersebut tidak memiliki skil atau bakat di bidang apapun dan mengakibatkan susah untuk mencari pekerjaan sehingga akhira ia tak bekerja atau bisa disebut pengangguran. Pengangguran sendiri berdapak pada penghasilan Negara. Apalagi Negara Indonesia memasuki bonus demogarafi, jika banyak anak putus sekolah dimasa sekarang, berarti Indonesia tidak akan menikmati apa itu bonus demografi yang dikatakan angin segar bagi Negara untuk meningkatkan pemasukan.
Masah pendidikan memanglah masalah yang cukup serius, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menurunkan biaya pendidikan supaya menueunkan angka anak putus sekolah di era sekarang agar nantinya Negara Indonesia dapat menikmati bonus demogrfi. Pemerintah bukan hanya meningkatkan kualitas pendidikan dan menurunkan biaya pendidikan tetapi pemerintak juga mewajibkan anak untuk sekolah sampai 12 Tahun dan juga pemerintah banyak menawarkan beasiswa untuk anak kurang mampu dan berprestasi.
Setelah menyelesaikan masalah pendidikan, tentu saja masalah belum selesai akan peningkatan sumber daya manusia. Masalah tersebut silih berganti, itu juga yang menjadi tantangan di era bonus demografi saat ini.

C.     PERANAN BONUS DEMOGRAFI BAGI PERADABAN BANGSA INDONESIA
1.      Aspek Pendidikan
Dalam dunia pendidikan saat ini, telah begitu banyak perkembangan yang telah terjadi baik dalam segi hasil dari peserta didik maupun dari segi kualitas pendidikan. Perkembangan pendidikan juga terjadi pada negara Indonesia yang mana dulu saat masa penjajahan, pendidikan di Indonesia hanya sebatas kaum elit yang bisa menempuh indahnya pendidikan. Namun sekarang baik golongan atas maupun golongan bawah sudah dapat menikmati apa itu pendidikan yang formal maupun non formal.
Semakin berkembangnya peradaban manusia, semakin berkembang pula permasalahan yang dihadapi penddikan, sehingga semakin menuntut kemajuan manusia dalam pemikiran-pemikiran yang sistematik tentang pendidikan.[4]
Dalam hal tersebut, terutama bangsa Indonesia juga turut mengembangkan berbagai bidang dalam pendidikan. Pada masa sekarang pendidikan yang ada sudah beraneka ragam berguna untuk menunjang kemajuan peradaban manusia termasuk juga Indonesia. Di Indonesia sendiri sudah terdapat banyak cabang ilmu yang diterapkan di sekolah dasar hingga jenjang universitas, akan tetapi ilmu-ilmu tersebut bukan hanya terdapat di sekolah formal melainkan sekolah nonformal juga sudah diterapkan. Contoh kemajuan pada sekolah formal ialah di bagian kesehatan dan teknologi, sedangkan pada sekolah nonformal kemajuan yang terjadi adalah kursus dibitang teknologi atau lebih condongnya kebidang tersebut.
Peranan pendidikan dalam drama kehidupan dan kemajuan umat manusia semakin penting. Ini berkaitan dengan semakin perlunya bagi manusia pada umumnya dan pendidik khususnya untuk senantiasa mengembangkan pemahaman yang terus mengenai pendidikan.[4]
Pada saat sekarang kualitas pendidikan terus ditingkatkan, guna membangun peradaban yang lebih maju. Pada masa sekarang dengan berita-berita yang menyangkut tentang bonus demografi, tentunya tak terlepas dari pendidikan. Pendidikan adalah penunjang utama dalam bonus demografi, itu disebabkan kualitas dan kuantitas serta baik buruknya para usia produktif dilihat dari segi pendidikannya. Jika pendidikan sangat minim yang sudah tak heran lagi jika kualitasnya tidak baik sehikngga mengakibatkan berbagai macam permasalahan.
Pendidikan pada dasarnya adalah proses komunikasi yang didalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan, didalam dan diluar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat, dari generasi ke generasi. Dan pendidikan sangat bermakna bagi kehidupan individu.[4]
Pengetahuan-pengetahuan ini dituangkan dalam penerapan ilmu-ilmu pendidikan yang ada saat ini. bukan hanya pengetahuan akan tetapi nilai dan keterampilan, aspek-aspek tersebut tertuang di bidang pendidikan. Aspek tersebut diterapkan kependidikan hingga sepanjang hayat.
Di Indonesia sendiri aspek tersebut memang harus diterapkan, dari awal pendidikan di Indonesia. Akan tetapi masalah pendidian silih berganti di Indonesia, mulai dari masalah biaya hingga kualitas. Pada era sekarang sistem pendidikan di Indonesia terus dikembangkan dan dirubah guna untuk pendidikan yang berkualitas dan bebas biaya. Pendidikan di Indonesia saat ini bermasalah pada sarana dan prasarana, masalah ini membuat terhambatnya proses pendidikan.
Kualitas pendidikan di Indonesia terhambat dikarenakkan sarana dan prasarana yang kurang memadai, hingga saat ini pemerintah masih membenahi masalah tersebut. Jika masalah ini terus berlanjut, kualitas sumber daya manusianya kurang baik hingga menimbulkan mesalah yang serius. Pendidikan ini pondasi utama dari suksesnya bonus demografi, karena penetu kualiatas terdapat pada sumber daya manusianya.
Pemanfaatan bonus demografi akan maksimal jika pondasi utama berupa pendidikan itu sangat baik hingga menghasilkan sumber daya manusia yang luar biasa. Sarana dan prasarana tersebut harus dibenahi agar lebih baik kedepannya.
Setelah masalah tersebut terdapat masalah lagi di aspek pendidikan, masalah selanjutnya yakni tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Masalah ini juga sudah menjadi masalah umum, walaupun sekarang masalah pemerataan pendidikan sudah sedikit ditangani dengan menyebar pendidik yang ada dikota menuju didaerah daerah yang kurang pendidik. Masalahnya hanya pada pendidik yang kurang minatnya untuk terjun kedaerah-daerah, masalahnya sering kali para pendidik berkomentar kalau didaerah kurang lengkapnya alat yang ingin digunakkan serta jauh dari kehidupan modern. Cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan menyadarkan pendidik ataupu menyadarkan diri sendiri, supaya pendidikan merata hingga pelosok negeri. Jika pendidikan sudah merata di Indonesia, maka bonus demografi juga bisa dinikmati disetiap daerah.

2.      Aspek Ekonomi
Ekonomi neoklasik menyebutkan menuia sebagai agen rasional yang dalam aktifitas ekonominya berorientasi untuk memaksimalkan kegunaan atau kebahagiaan. Sifat rasional ini memiliki ciri seperti (1). Memperhitungkan untung-rugi;(2) mementingkan keuntungan diri sendiri dan (3) memberikan hasil yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya.[5]
Konsep ketiga diatas sangat kurang tepat. Secara tidak sadar kesalahan konsep mempunyai dampak yang cukup dalam. Pengorbanan terkecil adalah nol, sehingga rumusan isi hukum ekonomi bermakna mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya tanpa pengorbanan, sehingga dalam kehidupan sehari-hari sering kali terjadi tindakan yang tidak etis seperti korupsi, suap-menyuap dan sebagainya.
Dari ketiga hal tersebut bahwa masalah akan timbul semakin banyak pada saat bonus demografi, itu dikarenakkan sifat rasional dari individu tersebut. Saat usia produktif melakukan suatu pekerjaan demi mengkasilkan pemasukan untuk dirinya sendiri mereka sangat berpikir keras terhadap untung-ruginya suatu pekerjaan yang mereka dalami. Jika para usia produktif tersebut terlalu memikirkan untung-ruginya suatu yang mereka kerjakan akan berdapak pada masalah ekonomi, seperti kenaikan harga-harga barang di pasaran yang disebabkan para usia produktif yang terlalu memikirkan untung-rugi.
Melihat dari permasalah kedua yakni mementingkan diri sendiri, ini masalah yang lebih serius dalam kasus ekonomi.  Bukan hanya ekonomi melainkan sosial juga, saat penanggung bonus demografi mementingkan diri sendiri ini dapat berakibat pemonopolian harga barang-barang dipasaran. Saat pemonopolian berlangsung, maka yang terjadi pada para pedagang- pedagang tidak dapat menentukan harga sendiri. Itu dapat menimbulkan masalah turunan seperti kerugian di sebelah pihak, jika terjadi kerugian disebelah pihak nantinya akan terjadinya kebangkrutan yang menimbulkan pengangguran sehingga dapat membebankan negara.
Serta sifat rasional yang terakhir dari suatu individu adalah memberikan hasil yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya, dari hal tersebut dapat menimbulkan masalah suatu individu ingin mendapatkan untung yang besar dengan modal yang kecil atau usaha yang kecil. Jika suatu individu menginginkan hal tersebut maka yang terjadi nantinya adalah kasus-kasus penipuan dalam hal bisnis. Contoh-contoh dari bisnis tersebut ialah multi lever marketing atau bisa disebut MLM, MLM itu ialah suatu bisnis dimana semakin banyak pengikut maka semakin banyak pula keuntungan yang didapat, itu merupakan gambaran singkat dari MLM. Bisnis-bisnis tersebut menjanjikan keuntungan yang banyak dengan modal yang sedikit, akan tetapi itu hanya bualan saja yang realitanya itu adalah penipuan.
Dari masalah tersebut kita dapat menutupi hal tersebut dengan memperbaiki pola pikir seperti halnya tidak terlalu memikirkan untung-rugi, serta hanya memikirkan cara mengolah modal yang sedikit dengan mendapat keuntungan sedikit sehingga dapat memutarkan rada perdaganan dan hal ini tidak merugika berbagai pihak. Bukan Cuma untung-rugi yang dipikirkan cara mengatasinya melainkan juga bagaimana cara mengatasi mementingkan keuntungan diri sendiri yang mengakibatkan pemonopilian harga barang.
3.      Aspek Sosial
Dalam sejarah, ada banyak teori mengeni sebab-mushab terjadinya perubahan sosial. Ada yang berpendapat bahwa masyarakat berubah karena ideas: pandangan hidup, pandangan dunia, dan nilai-nilai.[6]
Menurut para penganut ini, penyebab utama perubahan adalah ideas. Max Weber adalah salah satu penganut pendapat serupa. Dalam catatannya, Max Weber banyak menekankan betapa berpengaruhnya ide terhadap suatu masyarakat. Sejumlah peneliti Max Weber juga mengatakan bahwa tesis utama dari Weberianisme adalah pengakuan terhadap peranan besar ideologi sebagai variabel independen bagi perkembangan masyarakat.[6]
Pada pembahasan sosial ini lebih merujuk pada masalah individual, yang mana hal tersebut yang dapat merubahnya hanyalah individual itu sendiri. Yang seperti teelah disebutkan tadi, individual berubah karena ideas. Hal tersebut menjadikan perubahan sosial sangatlah bergantung pada apa masalah atau suatu kejadian yang dianggap benar.
Pandangan individu ataupun masyarakat tersebut sangatlah berbeda-beda, karena penilaian hanya terdapat di diri masing-masing. Masalah muncul ketika seseorang merubah pandangan hidup karena melihat suatu masalah ataupun tragedi dianggap benar adanya. Yang membuat masalah adalah bukan dari pandangan hidupnya melainkan suatu masalah atau tragedinya, terjadinya suatu masalah atau tragedi itu belum dipastikan benar karena masih haris menilai berbagai aspek.
Penyimpangan-penyimpangan sosial terjadi diakibatkan para individu ataupun masyarakat tidak mengolah apa yang sedang terjadi dan menganggap benar bila baik, baik disini inilah yang menyebabkan masalah karena baik bagi sebeah pihak belum tentu baik bagi yang lainnya.
Bonus demografi dapat dimanfaatkan dengan baik apabila pandangn individu ataupun masyarakatnya baik, nah jikalau pandangan tersebut buruk yang terjadi adalah berbagai macam masalah. Contohnya seperti ini, jika individu berpandangan buruk terhadap bonus demografi ia akan mengatakan era bonus demografi membuat susah mencari pekerjaan. Jika pandangannya sudah demikian, tamatlah manfaat yang dapat diambil dari bonus demografi, serta tidak ada efeknya bonus demografi tersebut.
Kasus dari pandangan hidup yang buruk dapat membuat masalah turunnan yang akhirnya merugikan negara, nah masalah tersebut awalnya pandangan yang kurang benar mengakibatkan malas mencari kerja sehingga menjadikan diri sebagai pengangguran sertan membebankan negara karena pengangguran.
Setelah demikian negara menjadi terbebani, maka dari itu pandangan hidup haruslah melirik sumber dan bertanya kepada yang lebih paham supaya menganggap suatu permasalahan ataupuntragedi tidak langsung diterima begitu saja melainkan ada pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu dari hal-hal tersebut.

4.      Aspek Politik
Dalam suatu negara tentu ada banyak yang harus dilakukan untuk kesejahteraan masyarakatnya. Hal itu sudah menjadi keharusan yang dilakukan pemerintah agar masyarakat bisa tenang dalam menjalankan tugas dan kewajibannya untuk sama-sama membangun negara. Semua itu tidak akan terlaksana jika salah satu saja yang menjalankannya entah itu hanya pemerintah atau masyarakat saja. Harus singkron antara keduannya, inilah kuncinya.[7]
      Sudah sering terjadi saat urusn politik hanya diserujui sebelah pihak, pihah yang dimaksud adalah pemerintau atau masyarakat. Dalam kehidupan nyata sering dijumpai masalah seprti ini pada sektor pemanfaatan sumber daya alam, yang sering kali terjadi konflik antara pemerintah dan masyarakat.
      Melihat dari hal itu, jika masalah politik antara pemerintah dengan masyarakat sulit ditangani maka yang akan timbul adalah terbengkalinya suatu area yang akan dimanfaatkan sumber daya alamnya, itu sebagai contoh dari ketidak akuran antara pemerintah dan masyarakat. Jika hal ini terus dibiarkan, masalah tersebut akan berdapak cukup besar apalagi pada saat sekarang yang memasuki era bonus demografi.
      Pada era ini saat masalah terjadi contohnya pada pemanfaatan sumber daya alam, pada saat pemerintah ingin memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat disuatu daerah akan tetapi terhalang oleh tindakan masyarakat yang tidak ingin daerah tersebut dimanfaatkan. Pada kasus politik seperti itu, menimbulkan dapak pada bonus demografi dimana dampak tersebut adalah saat sumber daya alam yang ingin dimanfaatkan oleh pemerintah otomatis membutuhkan para usia produktif yang banyak. Jika politik itu tidak terjadi antara pemerintah dan masyarakat, keuntungan akan didapat negara dan membuat peningkatan pendapatan negara.
      Masalah politik seperti itu akan tambah rumit bila investor asing masuk mencampuri urusan tersebut, yang mana para investor asing tersebut menggunakan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan seperti halnya ada pemanfaatan sumber daya alam. Pembahasan pada sumber daya alam yang terjadi konflik besar antara pemerintah dan masayarakat yang dicampuri juga para investor asing dapat dilihat diberbagai daerah.
      Akan tetapi kasus yang terjadi pada siapa yang akan mengelolah sumber daya alam tersebut menimbulkan berbagai masalah, masyarakat yang tidak setuju dengan pemerintah biasanya sudah dihasut oleh para investor asing. Yang berbahaya dari investor asing yang mengelolah sumber daya alam adalah mereka tidak peduli terhadap lingkungan yang mereka ambil manfaatnya, dan itu menimbukan berbagai ancama pada suatu daerah yang diambil sumber daya alamnya. Ancama-ancaman tersebut bisa berupa bencana alam bahkan menghilangkan sumber mata air.
      Jika para investor asing yang mengelolah, maka bonus demografi yang terjadi saat ini tidak akan membuahkan hasil untuk negara melainkan kerugian bagi negara karena rusaknya beberapa aspek dari daerah yang telah diambil manfaatnya. Walaupun negara mendapat pemasukan dari para investor asing tersebut, itu tidaklah banyak atau bisa dibilang Cuma sekaedar membayar pajak.
      Dari kasus-kasus tersebut, sudah selayaknya pemerintah dan masyarakat bekerjasama serta meredamkan konflik yang sring terjadi saat pemerintah ingin mengolah sember daya tersebut. Jika pemerintah yang memanfaatkan sumber daya alam disuatu darah tersebut, ini akan lebih menguntungkan para usia produktif dan juga lebih menguntungkan negara yang dari pada dimanfaatkan para investor asing.

5.      Aspek Hukum
Di dunia ini dikenal duasistem hukum besar, Eropa Kontinental dan Anglo-Saxon. Kedua sistem hukum ini yang sampai saat ini digunakan di berbagai negara. sistem hukum Eropa Kontinental merupakan suatu sistem hukum dengan ciri-ciri adanya berbagai ketentuan-ketentuan hukum dimodifikasi (dihimpun) secara sistematis. Hukum yang telah dihimpun ini kemudian akan ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Sedangkan sistem hukum Anglo-Saxon merupakan sistem hukum yang didasarkan pada yurisprudensi. Yaitu, keputusan-keputusan haki terdahulu kemudian menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya.[8]
Di Indonesia sendiri, sistem hukum yang dipakai adalah sistem hukum Eropa Kontinental. Hal ini tidak mengherankan karena Indonesia pernah dijajah oleh Belanda. Ketika bangsa eropa mulai mencari koloni di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, sistem hukum ini digunakan oleh bangsa-bangsa Eropa tersebut untuk mengatur masyarakat pribumi di daerah jajahannya. Misalnya Belanda menjajah Indonesia. Pemerintah penjajah menggunakan sistem hukum Eropa Kontinental untuk mengatur masyarakat di negeri jajahannya. Apabila terdapat suatu peristiwa hukum yang melibatkan orang Belanda atau keturunannya dengan orang pribumi, sistem hukum ini yang menjadi dasar pengaturannya.[8]
Sistem hukum Eropa Kontinental yang dianut ini bisa menjadi salah satu sumber kesesata peradilan di Indonesia.dari proses penyidikan dampai vonis, aparat negara yang berperan yakni polisi, jaksa dan hakim. Pihak-pihak diluar itu hanya sebagai penonton. Karena hanya aparat negara yang berperan, tidak ada kontrol, sehingga seringkali terjadi penyimpangan. Oleh karena itu, sudah waktunya reformasi sistem hukum. Artinya, sistem hukum Eropa Kontinental yang represif perlu ditinjau ulang.[8]
      Dilihat dari sistem hukum tersebut, sudah jelas itu akan menimbulkan penyelewengan itu dikarenakkan yang berwewenang dalam kasus hukum tersebut hanya sebagian pihak. Berbicara hukum ini memang permasalahan yang sulit, hingga sampai pada masa bonus demografi masal ini masih berlum bisa teruraikan, contohnya saja kasus korupsi yang belum juga mereda.
      Negara indonesia termasuk dalam jajaran lima besar untuk kasus  penegakan hukum yang tidak sesuai. Mengapa demikian, hal tersebut terjadi karena para penegak hukumnya yang tidak dapat melihat dengan baik suatu proses hukum berlangsung.
      Dalam masalah bonus demografi, peran hukum tidaklah terlalu menonjol untuk memngaitkan manfaat apa yang dapat diambil dari bonus demografi pada bidang hukum. Hanya saja, dengan adanya bonus demogarfi ini mungkin dapat menjadikan hukum yang lebih baik dan lebih berkopeten.






















BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Bonus demografi dapat diartikan sebagai peluang kesempatan yang timbul akibat menurunnya tingkat kelahiran dan perubahan dalam struktur umur penduduk, bonus demografi memiliki dampak baik dan dampak buruk bagi bangsa Indonesia yakni dapat meningkatkan pendapatan negara itu dampak baiknya dan sedangkan dampak buruknya adalah dapat merugikan negara apabila masalah dari enam aspek tidak dapat ditanganni dengan baik dan sesuai keinginan berbagai pihak.

B.     DAFTAR REFRENSI
[1] M.Arief Rosyid Hasan. Merebut Optimisme HMI dan Masa Depan Indonesia. (PB HMI Publishing).hlm.7-8
[2] M.Arief Rosyid Hasan. Merebut Optimisme HMI dan Masa Depan Indonesia. (PB HMI Publishing).hlm.36
[3] Dr. Ngainun Naim. Islam dan Pluralisme Agama. (Aura Pustaka). hlm.226-227
[4] Dwi Siswoyo dkk. Ilmu Pendidikan. (UNY Pers).hlm.25
[5] Andrian Dolfriandra Huruta. Membangun Dengan Pengalaman di Tengah Perubahan. (Satya Wacana University Press).hlm.18
[6] Jalaludin Rakhmat. Rekayasa Sosial. (Rosda).hlm.46-48
[7] Belinda FK. Pie Kabare? Penak Jamanku To!. (Damain Press).hlm.53
[8] E.A Pamungkas. Membongkar Kesesatan Hukum di Indonesia. (Navila Idea).hlm.21-23


2 komentar:

  1. The Best Roulette Sites in India
    The Best 토토 먹튀 Roulette 해축 보는 곳 Sites 토토 사이트 검증 in India · 1. Betway.com · 2. w88 com login InterTops.com · 바카라주소 3. 888casino.com · 4. Betway.com · 5. Unibet.

    BalasHapus
  2. Casino Games For Sale Now at MrD
    Mr.R.R. | 성남 출장마사지 A modern 창원 출장샵 and fun casino games store for sale on Dr.R.R.S. 당진 출장안마 | Mr.R.R. 부산광역 출장안마 Online 부천 출장마사지 Casino | Mr.R.R.Casino.

    BalasHapus